Beberapa bulan kemudian, si gadis pergi keluar kota, dan bus yang ditumpanginya mengalami kecelakaan dahsyat, wajahnya kini cacat, ia menjadi bisu, dan kakinya terpaksa harus di amputasi. Si gadis begitu sedih..”Mana ada lagi laki-laki yang mau mendekati seorang gadis cacat dan tak lagi berarti seperti diriku ?“, pikirnya di dalam tangis.
Suatu hari, pacar yang dulu pernah diputuskannya datang. Karena si gadis sudah tak lagi bisa berbicara, dengan menulis di atas kertas ia bertanya kepada mantan pacarnya, “Mengapa kamu masih datang kemari,kini aku sudah cacat dan sudah tak berarti...”. Sambil tersenyum mantan pacarnya berkata, “Dulu,aku tak bisa menjawab ketika kamu selalu bertanya,mengapa aku mencintaimu. Kalau dulu kukatakan aku mencintaimu karena kamu pandai bernyanyi, tentu setelah kamu bisu, tak ada alasan lagi bagiku untuk mencintaimu. Kalau kukatakan aku mencintaimu karena kamu pandai menari, masih adakah cintaku padamu setelah kakimu di amputasi? Dan kalau kukatakan karena wajahmu yang cantik dan menarik, tentu cintaku hilang setelah wajahmu cacat dan menjadi jelek. Jadi, dari dulu, sekarang, hingga nanti, aku mencintai kamu tanpa alasan, aku mencintai kamu apa adanya!“.
Mendegar kalimat yang terucap dari mantan pacarnya tersebut, si gadis hanya bisa tertunduk dan meneteskan air mata. Air mata bahagia, menyadari bahwa ada hawa cinta yang tulus tengah terasa dalam hati nya. Kemudian dia menatap sang pria dan berkata dalam hati, “Maafkan aku“. (heart_beat) (heart_beat)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar